Kesederhanaan Santri Mabadi'ul Ihsan Banyuwangi
Dalam perspektif Islam, kesederhanaan secara global berarti membebaskan diri dari segala ikatan yang nyatanya bukan sebuah kebutuhan, demi menggapai kebahagiaan yang hakiki, baik kini di dunia maupun kelak di akherat.
Lalu, apa pentingnya penanaman hidup sederhana dalam pesantren bagi santri ? Sebagai lembaga Pendidikan Islam tertua di Indonesia, pesantren mempunyai peranan penting dalam menanamkan, melestarikan dan mempertahankan kemurnian nilai-nilai ajaran agama islam dari generasi ke generasi.
Begitu pula hidup sederhana, pesantren telah lama menanamkan pola hidup sederhana kepada para anak didik, atau lebih dikenal dengan sebutan santri. Kesederhanaan santri merupakan bentuk dari kerendahan hati dan suatu proses yang nantinya akan mengantarkan diri menuju insan yang berkualitas, senantiasa bersyukur atas apa yang dianugerahkan Allah, dengan hidup apa adanya, bukan dengan ada apanya.
Kehidupan kesederhanaan tentu sangat erat kaitannya dengan pondok pesantren.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
ÙˆÙŽÙƒÙÙ„Ùوا وَاشْرَبÙوا وَلا تÙسْرÙÙÙوا Ø¥Ùنَّه٠لا ÙŠÙØÙبّ٠الْمÙسْرÙÙÙينَ
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raaf: 31)
Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang baik untuk umat muslim seluruh dunia pun telah mencontohkan gaya hidup sederhana, dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dikatakan bahwa keluarga Rasulullah sangat sederhana sehingga tidak berlebihan dalam hidup,
عَنْ عَائÙØ´ÙŽØ©ÙŽ أَنَّهَا قَالَتْ مَا شَبÙعَ آل٠مÙØَمَّد٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ Ù…Ùنْ Ø®Ùبْز٠شَعÙير٠يَوْمَيْن٠مÙتَتَابÙعَيْن٠Øَتَّى Ù‚ÙبÙضَ رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ
Dari Aisyah berkata: Keluarga Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam tidak pernah kenyang roti gandum dua hari berturut-turut hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam wafat. (Shahih Muslim)
Kehidupan santri yang tentram bersahaja jauh dari kata berlebihan. Dalam praktek kehidupan sehari-hari, seorang santri selalu tampil sederhana baik dalam berpakaian, bersikap, maupun bertutur kata. Dalam aspek lain kehidupan pesantren selalu sarat akan nilai kesederhanaan dan keikhlasan.
Berbagai disiplin pondok pesantren telah ditetapkan untuk mendidik santri agar senantiasa berkehidupan wajar tanpa melebih-lebihkan. Pakaian ditetapkan agar tetap sederhana sesuai alam pendidikan pondok, asrama sama untuk seluruh santri tanpa membeda-bedakan latar belakang, aturan lain yang telah ditetapkan oleh pondok pun tidak terlepas dari nilai kesederhanaan ini.
Sederhana tidak berarti pasif atau menerima begitu saja, tidak juga berarti miskin dan melarat. Justru dalam jiwa kesederhanan itu terdapat nilai-nilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan dan penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup. Buah dari kesederhanaan ini adalah kesyukuran atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita.